Rabu, 18 Maret 2020

Budaya Mitos (Tugas Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar)


TUGAS MATEMATIKA DAN ILMU ALAMIAH DASAR

BUDAYA MITOS


OLEH :
NABILA AULIA PRATIWI (14519556)
1PA10
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2020





Budaya Mitos

A.      Pengantar
Manusia pada hakekatnya adalah makhluk yang senantiasa lahir dari proses berkebudayaan dan berkembang dalam  kebudayaan. Segala bentuk kegiatan manusia selalu mengarah pada peristiwa-peristiwa budaya. Kebudayaan dalam hal ini bukan berarti sebagai sebuah sistem tetapi proses dimana manusia bergulat dan mengarahkan dirinya pada tahap tertentu. Dalam proses berkebudayaan manusia harus melewati tiga tahap, menurut Van Peursen kebudayan tiga tahap itu yaitu : mitis, ontologis dan fungsional. Tiga tahapan ini selalu dilewati oleh manusia dalam proses berkebudayaan. Dalam tulisan ini akan dibahas satu dari tiga tahap diatas yang sampai saat ini masih berlaku dan hidup dalam masyarakat.

B.       Makna Budaya MITOS
Mitos adalah dasar dari kebudayaan, oleh karena itu mitos selalu hadir dalam setiap kebudayaan. Kehadirannya bisa berbeda dari setiap ruang dan waktu, mengikuti masa dimana proses kebudayaan itu bertumbuh. Mitos yang pada mulanya adalah cara untuk menyampaikan makna dibalik simbol yang menjadi pedoman dan mengarahkan kehidupan masyarakat secara kolektif. Namun  dalam perkembanganya mitos tidak lagi mampu menyampaikan makna yang sesungguhnya. Mitos Budaya massa adalah produk dari mitos yang tidak mampu menyampaikan makna yang sebenarnya dalam kehidupan manusia. Melalui paper ini penulis mencoba membongkar secuil dari  mitos yang hidup dalam budaya massa. Nanti akan dipaparkan apa itu pengertian mitos, kemudian juga pengertian tentang budaya massa dan bagamana cara membongkarnya.

C.       Budaya Mitos yang ada Dimasyarakat
Sejauh ini, kebanyakan masyarakat masih percaya dengan beberapa pertanda atau kejadian-kejadian di alam sekitar yang berhubungan dengan perkara ghaib. Beberapa juga begitu percaya dengan mitos-mitos yang telah tersebar luas di masyarakat sejak zaman dulu dan membekas hingga sekarang.
Memang, tidak sedikit orang yang kini sudah melupakan mitos dan tidak mempercayainya. Beberapa yang lain juga mengatakan jika mitos ini dianggap suatu yang magis dan suatu hal yang musryik. Terlepas dari magis tidaknya, musryik tidaknya, benar atau tidaknya mitos ini, sampai kini masih ada beberapa mitos yang masih dipercaya oleh masyarakat.
Mitos-mitos yang masih dipercaya dan dianggap sebagai pertanda tertentu antara lain adalah sebagai berikut :

1.        Jika menyapu tidak bersih, suaminya akan brewokan.
  

Orang-orang masa lampau, khususnya perempuan, menyukai pria mukanya yang bersih dari brewok. Mitos ini dibuat untuk ‘menakut-nakuti’ perempuan agar mereka menyapu dengan sungguh-sungguh, tak ada kotoran atau debu yang tersisa. Brewok, pada masa itu, melambangkan hal-hal yang belum bersih. Jadi kalau kamu malas membersihkan rumah, kamu juga bakal dapat cowok yang malas membersihkan badan juga.

2.        Anak gadis yang duduk di depan pintu dipercaya sulit dapat jodoh.



Pemikiran ini sebenarnya berkembang untuk mendidik perempuan agar berlaku sopan. Sebab, duduk di depan pintu adalah hal yang kurang sopan, karena secara langsung menghalang-halangi orang untuk masuk atau keluar dari ruangan.

 

3.        Pamali makan menggunakan tutup piring.

 

Mitos ini berkembang dengan maksud yang baik. Tutup piring diciptakan bukan dipakai untuk makan. Pemahaman ini bermaksud mengembalikan peran barang sesuai dengan fungsinya. Bayangkan, kalau kamu makan dengan tutup piring, pasti menjadi belepotan dan tak karuan. Sebab, tutup piring didesain bukan untuk wadah makanan.

 

4.        Duduk di atas bantal nanti akan bisulan.



Sama seperti mitos tutup piring, mitos ini berkembang sebagai upaya mengembalikan fungsi barang. Bantal mulanya memang dibuat untuk kepala, bukan untuk kaki atau bagian tubuh lain. Kalau diinjak atau diduduki, bantal jadi kotor, kepala pun ikut kotor saat bantal itu dipakai.

 

5.        Gadis yang makan sayap ayam bisa jauh dari jodoh.


Sayap ayam mengandung banyak lemak. Dikhawatirkan, remaja, yang hormonnya sedang tak stabil akan jerawatan setelah makan sayap ayam terlalu banyak. Itulah yang dimaksud jauh dari jodoh. Kalau kulit muka tak bersih, gadis dianggap sulit dapat pacar. Namun lagi-lagi ini hanya soal pemahaman.

 

6.        Bersiul saat malam hari berarti memanggil setan.

 

Orang pada dasarnya memang takut setan. Karenanya, mitos ini dibuat agar orang tak bersiul kala malam hari. Sebab, dapat mengganggu tetangga sekitarnya. Apalagi di desa suasanannya amat sunyi saat malam. Jadi bersiul akan mengganggu istirahat seseorang. Hal ini juga berhubungan dengan asas kesopanan.


7.        Potong kuku malam-malam itu pamali.


Sebenarnya mitos ini dibuat untuk menghindari agar tangan orang tak terluka saat memotong kuku malam-malam. Apalagi zaman dulu belum ada penerangan listrik. Saat malam gelap, bisa-bisa bukan kuku yang terpotong, tapi tangan yang tergores.

 

8.        Keluar saat Maghrib bisa diculik wewe gombel.

Orang zaman dulu, apalagi anak-anak, sangat takut dengan wewe gombel yang kabarnya suka menculik. Mitos ini dibuat agar anak-anak tak keluar kala magrib. Sebab, magrib adalah waktunya orang beribadah atau istirahat dari aktivitas seharian. Magrib juga jadi waktu untuk berkumpul bersama keluarga. Itulah sebabnya mengapa mitos ini dibuat dan berkembang di tengah masyarakat.

 

9.        Ke pantai selatan jangan pakai baju hijau atau biru.

Sebenarnya alasannya cukup logis. Pakaian berwarna hijau atau biru jadi terlihat samar ketika orang mengenakannya di pantai. Ditakutkan, jika ada ombak besar menghantam dan orang tersebut terseret gelombang, tim SAR kesulitan menolong korban karena warna pakaiannya hampir sama dengan warna laut.

 

10.    Makan sambil tiduran bisa menjadi ular.

 

Orang dulu percaya kalau makan sambil tiduran bisa jadi ular. Alasan logisnya tentu soal pencernaan. Makan sambil tiduran tak baik untuk pencernaan dan bisa membuat orang sakit. Karena itu, mitos tersebut dibuat untuk menakut-nakuti orang zaman dulu.

  



Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar