OLEH :
NABILA AULIA PRATIWI (14519556)
1PA10
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019
Dengan Menyebut nama Allah SWT
yang maha pengasih dan lagi maha penyayang, saya panjatkan dengan rasa puja dan
puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang sudah memberikan atas rahmat nya dan
serta hidayah dan inayah nya kepada diri saya pribadi, sehingga diri saya bisa
menyelesaikan karya ilmiah ini.
Makalah yang saya buat ini, secara lengkap dan dikerjakan dengan
maksimal. Salah satunya bisa mendapatkan bantuan dari berbagai macam pihak
sehingga bisa memperlancar dalam pembuatan makalah ini. Untuk itu saya disini
hanya bisa menyampaikan dengan ucapan terima kasih untuk berbagai macam pihak
yang telah memberikan bantuan dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua ini, saya
juga bisa menyadari dengan keseluruhan bahwa saya juga masih ada kekurangan
dari segi susunan kalimat tersebut atau dari tata bahasanya.
Untuk itu dengan tangan yang
sudah terbuka saya siap menerima semua segala saran atau kritik dari pembaca
agar saya dapat mengasih dalam makalah yang bisa lebih baik.
Dengan akhir kata ini saya
juga berharap mudah-mudahan dengan makalah ini bisa memberikan untuk kita semua
dari sisi manfaat atau pengetahuan yang luas kepada yang membaca.
Depok, November 2019
Penyusun
MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR.........................................................................
GANGGUAN KEJIWAAN PADA
MANUSIA............................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................
BAB I Pendahuluan.......................................................................................................
A. Latar
Belakang..................................................................................................
BAB II Pembahasan......................................................................................................
1. Psikopat............................................................................................................
A. Definisi........................................................................................................
B. Karakteristik
atau Gejala Gangguannya....................................................
C. Proses
Terjadinya atau Penyebabnya........................................................
D. Dampak Gangguannya...............................................................................
E. Alternatif
Penanggulangannya..................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
Gangguan
jiwa merupakan masalah kesehatan yang memengaruhi bagaimana seseorang merasa,
berpikir, berperilaku, dan berinteraksi dengan orang lain secara signifikan.
Penyebabnya bisa karena faktor genetik atau bawaan lahir, ada riwayat keluarga
yang memiliki gangguan jiwa, stres, pernah mengalami pelecehan atau trauma
psikologis, cedera otak berat, menggunakan obat-obatan terlarang, atau
memiliki kondisi medis serius. Ibu hamil yang terpapar virus atau bahan kimia
beracun juga diduga berperan dalam memicu gangguan jiwa pada janin yang sedang
dikandungnya.
Psikopat adalah penyakit kejiwaan yang
dicirikan oleh tindakan yang bersifat egosentris dan antisosial. Psikopati
berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang
berarti penyakit. Pengidapnya juga sering disebut sebagai psikopat atau sosiopat, karena perilakunya yang
antisosial dan merugikan orang-orang terdekatnya.
Psikopati tak sama dengan gila (skizofrenia/psikosis) karena seorang psikopat sadar sepenuhnya atas
perbuatannya. Pengidapnya seringkali disebut orang gila tanpa gangguan mental.
Menurut penelitian sekitar 1% dari total populasi dunia mengidap psikopati.
Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak 80% lebih banyak yang berkeliaran
daripada yang mendekam di penjara atau di rumah sakit jiwa, pengidapnya juga sukar
disembuhkan.
Seorang ahli psikopati dunia yang menjadi guru besar di
Universitas British Columbia, Vancouver, Kanada bernama Robert
D. Hare telah
melakukan penelitian psikopat sekitar 25 tahun. Ia berpendapat bahwa seorang
psikopat selalu membuat kamuflase yang rumit, memutar balik fakta, menebar fitnah, dan
kebohongan untuk mendapatkan kepuasan dan keuntungan dirinya sendiri.
Dalam kasus kriminal, psikopat dikenali sebagai pembunuh, pemerkosa, dan koruptor. Namun, ini hanyalah 15-20 persen dari total psikopat.
Selebihnya adalah pribadi yang berpenampilan sempurna, pandai bertutur kata,
memesona, mempunyai daya tarik luar biasa dan menyenangkan.
Psikopat memiliki 20 ciri-ciri umum. Namun ciri-ciri ini
diharapkan tidak membuat orang-orang mudah mengecap seseorang psikopat karena
diagnosis gejala ini membutuhkan pelatihan ketat dan hak menggunakan pedoman
penilaian formal, lagipula dibutuhkan wawancara mendalam dan
pengamatan-pengamatan lainnya. Prasangka dan tuduhan kepada seseorang yang
menganggapnya psikopat dengan sembarangan berisiko buruk, dan setidaknya
membuat nama seseorang itu menjadi jelek.
·
Sering berbohong,
fasih, dan dangkal.
·
Egosentris dan
menganggap dirinya hebat.
·
Tidak punya rasa sesal
dan rasa bersalah. Kadang-kadang psikopat mengakui perbuatannya, namun ia
sangat meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk
peduli.
·
Senang melakukan
pelanggaran di waktu kecil.
·
Sikap acuh tak acuh
terhadap masyarakat.
·
Kurang empati. Bagi
psikopat, memotong kepala ayam dan memotong kepala orang tidak ada bedanya.
·
Psikopat juga teguh
dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan
sering keluar rumah.
·
Impulsif dan sulit
mengendalikan diri. Tidak ada waktu bagi seorang psikopat untuk menimbang
baik-buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan mereka tidak peduli pada
apa yang telah diperbuatnya atau memikirkan tentang masa depan. Pengidap juga
mudah terpicu amarahnya akan hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan,
kegagalan, kritik dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele.
·
Tidak mampu
bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.
·
Manipulatif dan
curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya
mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak memiliki tanggapan fisiologis
yang secara normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat,
jantung berdebar, mulut kering, tegang, ataupun gemetar. Pengidap psikopat
tidak memiliki perasaan tersebut, karena itu psikopat seringkali disebut dengan
istilah "dingin".
·
Hidup sebagai parasit
karena memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.
·
Biasanya sangat cerdas
dan mungkin paling cerdas ketika dibandingkan dengan anak-anak yang lain.
·
Biasanya banyak mengetahui sesuatu yang tidak
diketahuinya dan marah jika orang lain menyalahkannya. Merasa paling benar, dan
biasanya anggapannya itu memang benar.
·
Mengetahui sesuatu
yang tidak diketahui. Biasanya banyak yang benar dan sangat sedikit sekali yang
salah.
·
Memiliki perkiraan
dengan akurasi yang tinggi (perkiraannya jarang salah dan kebanyakan adalah
benar atau semuanya benar).
Penyebab terjadinya psikopat atau psychopath tidak
diketahui secara pasti, namun diduga ada pengaruh
dari faktor genetik, lingkungan dan interpersonal (kepribadian setiap
individu). Selain itu, beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab psikopat antara lain kurangnya kasih
sayang orang tua, kesalahan pola asuh orang tua, penelantaran anak, kekerasan fisik pada anak,
hingga faktor perceraian orang tua.
Psikopat
merupakan suatu gangguan kejiwaan yang dari dulu sudah dianggap berbahaya. Dr.
Hervey M. Cleckley, seorang psikiater yang dianggap sebagai salah satu peneliti
perintis tentang psikopat, menulis dalam bukunya “The Mask of Sanity” (1941),
menggambarkan psikopat sebagai pribadi yang “likeable, charming, intelligent,
alert, impressive, confidence-inspiring”. Demikian pula Dr. Robert Hare, dalam
bukunya “Without Conscience: The disturbing world of the Psychopaths among us”
(1993) juga mempunyai pemikiran yang sama, yaitu kepribadian psikopat yang
terlihat sebagai manusia yang baik hati, tetapi dibalik itu semua sangat
merugikan masyarakat. Maka dari itu Dr. Cleckley dan Dr. Hare, mengajak
masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan adanya psikopat di lingkungan
masyarakat, bukan hanya yang bersifat kriminal atau seksual, melainkan juga
yang non-kriminal dan non-seksual. Justru tipe yang nampaknya tidak berbahaya,
tampil seperti orang biasa, bahkan dengan perilaku yang menarik itulah yang
lebih sering merugikan masyarakat.
Penanganan psikopat sebaiknya
dilakukan pada usia dini ketika anak sudah mulai dicurigai memiliki tanda-tanda
seperti di atas. Walaupun terapi yang diberikan belum terbukti dapat
menyembuhkan, namun setidaknya dapat mengurangi gejala dan faktor risiko yang
lebih parah di kemudian hari.
Beberapa
contoh terapi yang dapat dilakukan untuk menangani psikopat antara lain:
·
Psychoanalysis
·
Terapi berkelompok
·
Psychodrama
·
Psychosurgery
·
Electroconvulsive Therapy (ECT)
·
Obat-obatan
Penanganan penderita psikopat tidak dapat dilakukan hanya
dalam sekali terapi, melainkan harus dipantau secara berkelanjutan.