TUGAS MATEMATIKA DAN ILMU ALAMIAH DASAR
METODE ILMIAH TANAMAN CABAI RAWIT
Oleh :
NABILA
AULIA PRATIWI
(14519556)
1PA10
JURUSAN
PSIKOLOGI
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2019/2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah swt. Yang maha pengasih lagi
maha penyayang, saya panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya,n sehingga saya dapat
menyelesaikan metode ilmiah tentang pertumbuhan
dan perkembangan tanaman cabai dengan baik.
Adapun metode ilmiah tentang pertumbuhan dan perkembangan
tanaman cabai yang telah saya usahakan semkasimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak.
Sehingga dapat memperlancar perbuatan metode ilmiah ini.
Untuk itu, saya tidak lupa menyampaikan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan
metodeilmiahini. Namun, tidak lepas darisemua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan. Baik dari segi penyusun
bahasnya, maupun segilainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada dan tangan
terbuka, saya membuka selebar-lebarnya bagi pembacayang inginmemeberikan saran
dan kritikkepada saya. Sehingga kami dapat memperbaiki metode ilmiah ini.
Depok, Maret 2020
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
i
DAFTAR ISI.............................................................................................................
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Masalah..........................................................................
1
1.2
Rumusan Masalah...................................................................................
2
1.3
Tujuan dan Manfaat
Penelitian...............................................................
BAB TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Landasan Teori........................................................................................
3
2.2
Hipotesis.................................................................................................
4
2.3
Bahan dan Metode
Penelitian.................................................................
5
2.4
Hasil dan Pembahasan............................................................................
6
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan.......................................................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Cahaya matahari adalah sumberenergi utama bagi kehidupan
makhluk hidup di dunia.bagi manusiadan hewan cahaya matahari adalah penerang
dunia ini. Selain itu, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari
sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada
tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan
ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Kekurangan cahaya matahari akan menganggu proses
fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis
tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya saat perkecambahan berlangsung akan
menimbulkan gejala etiolasi dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat
namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis, dan bewarna pucat (tidak
hijau). Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga dapat
memaksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan. Sebaliknya,
tumbuhan yang tumbuh ditempat terang menyebabkan tumbuhan lebih lambat dengan
kondisi relatif pendek, daun berkembang baik lebih lebar, lebih hijau, tampak
lebih segar, dan batang kecambah lebih kokoh.
Misalnya saja pada tanaman cabai rawit, bagi masyarakat
Asia khususnya penduduk Indonesia tanaman cabairawit adalah tanaman yang sangat
penting. Dikarenakan Indonesia sangat terkenal dengan masakan yang berbumbu
sangat pedas. Selain itu, Indonesia adalah Negara agraris yang sebagian besar
penduduknya bekerja sebagai petani. Selainitu, sebagian besar penduduk
Indonesia juga mempunyai lahan yang ditanami rempah-rempah dan kebutuhan
sehari-hari khususnya cabai rawit.
Namun dibalik segala kegunaannya pertumbuhancabai rawit yang baik itu dipengaruhi oleh beberapa
faktor salah satunya adalah pengaruh cahaya terhadap pertuambuhan cabai rawit.
Mengapa halitu bisa terjadi? Saya akan membahasnya pada ulasan berikut ini.
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1
Bagaimanakah
pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai
rawit?
1.2.2
Bagaimanakah
perbedaan pertumbuhan cabairawit yang diletakkan dalam ruangan (kurangcahaya)
dan tanaman cabai rawit yang diletakkan diluar rungan (yang mendapatkan banyak
cahaya)?
1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1
Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh cahaya matahari
terhadap pertumbuhandan perkembangan tanaman cabai rawit.
1.3.2
Manfaat yang
diambil adalah kita dapat mengetahui pengaruh cahayamatahari terdapat
pertumbuhan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
Pengertian
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan
adalah pertambahan ukuran (massa, panjang) secara kuantitatif yang dihasilkan
daripertambahan jumlah sel dan bersifat irreversible (tidak dapat kembali).
Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan secara kualitatif terhadap
pengembangan tubuh organisme.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan.
Faktor eksternal:
·
Suhu
·
Cahaya
·
Air
·
Nutrisi
·
Kelembapan udara
·
Tingkat keasaman
dan basa (pH)
·
Cahaya
Cahaya merupakan faktor utama sebagai sumber energi dalam
fotosintesis,untuk menghasilkan energi. Kekurangan cahaya akan menggangu proses
fotosintesisdan pertumbuhan, meskipun kebutuhab cahaya tergantung pada jenis tumbuhan.
Kekurangan cahaya pada saat perkecambahan berlangsung
akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih
cepat namun lemah dan daunnya berukuran lebih kecil, tipis, dan bewarna pucat.
Pengaruh cahaya bukan hanya tergantung kepada intensitas
(kuat penyinaran) saja, namun ada faktor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu
berkaitan denganpanjang gelombangnya. Penelitian yang dilakukan oleh
Hendricks dan Borthwick pada tahun 1984,
menunjukkan nahwa cahaya yang berpengruh terhadap pertumbuhan adalah pada spectrum
merah dengan panjang gelombang 660nm. Percobaan dengan menggunakan spectrum
inframerah dengan panjang gelombang 730nm memberikan pengaruh yang berlawanan.
Substansi yang merespons terhadap spectrum cahay adalah fitokrom suatu protein
warna pada tumbuhan yang mengandung susunan atom khusus yang mengabsorpsi
cahaya.
Faktor
internal dibagi menjadi dua, yaitu :
3
Fakor intraseluler
: gen sebagai pembawa sifat atau lebih dikenal sebagai faktor hereditas
4
Faktor interseluler
: hormon.
2.2
Hipotesis
Hipotesis
penelitian ini adalah tanaman cabai rawit diletakkan diluar ruangan maka
pertumbuhannya akan lebih lambat namun daunnya tampak lebih lebar, tebal, hijau
tampak segar dan batang kecambah tampak lebih kokoh. Dan tanaman cabai yang
diletakkan di dalam ruangan maka batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun
lemah, daunnya berukuran kecil, tipis, dan bewarna pucat (tidak hijau).
2.3
Bahan dan Metode Penelitian
Alat dan bahan
1.
Dua buah pot yang
berisi tanah
2.
Penggaris
3.
10 biji cabai rawit
yang sudah dikeringkan
4.
Cahaya matahari
Langkah kerja
1.
Menentukan
variabel-variabel.
-
Varibel bebas : cahaya matahari
-
Variabel terikat :
tanah, air, biji cabai rawit, kelembapan, cahaya, dan suhu.
2.
Menyiapkan alat dan
bahan
3.
Menanam 5 biji cabai
rawit kedalam pot 1 dan meletakkannya di dalam ruangan.
4.
Menanam 5 biji
cabai rawit kedalam pot 2 dan meletakkannya di luar ruangan.
5.
Menyirami tanaman
cabau rawit setiap dan sore hari.
6.
Mengukur tinggi
tiap-tiap tanaman cabai rawit setiap hari.
7.
Mengamati
perbedaa-perbedaan yang terjadi antara tanaman pot 1 dan pot 2. Misalnya,
jumlah daun, warna daun, dan kokoh tidaknya btang tanaman cabai rawit.
8.
Mencatat hasil
pengukuran dan pengamatan ke dalam tabel hasil penelitian
Dari 5 biji
tanaman cabai rawit yang di tanamhanya 3 biji yang mengalami perkecambahan.
Oleh karena itu, hanya mengamati dan
mengukur tiga biji yang mengalami perkecambahan tersebut.
2.4
Hasil dan Pembahasan
Tabel hasil
penelitian pot 1 (tanaman cabai rawit dalam ruangan).
Hari
|
Tinggi
|
Jumlah daun
|
Warna daun
|
Bentuk daun
|
Keterangan
|
1.
|
0 cm.
|
-
|
-
|
-
|
Belum terbentuk.
|
2.
|
0,5cm.
|
-
|
-
|
-
|
Proses perkecambahan.
|
3.
|
2,5 cm.
|
-
|
-
|
-
|
Muncul daun.
|
4.
|
4,3 cm.
|
2 helai.
|
Pucat.
|
Kecil, tipis.
|
Pertambahan daun cepat dan batang kecambah tidak kokoh.
|
5.
|
5,16 cm.
|
2 helai.
|
Pucat.
|
Kecil, tipis.
|
Daun tetap, batang kecambah melengkung.
|
6.
|
5,67 cm.
|
2 helai.
|
Pucat.
|
Kecil, tipis.
|
Daun tetap, batang kecambah melengkung.
|
Tabel hasil penelitian pot 2 (tanaman cabai rawit luar
ruangan).
Hari
|
Tinggi
|
Jumlah daun
|
Warna daun
|
Bentuk daun
|
keterangan
|
1.
|
0 cm.
|
-
|
-
|
-
|
Belum terbentuk.
|
2.
|
0,56 cm.
|
-
|
-
|
-
|
Proses perkecambahan.
|
3.
|
2 cm.
|
-
|
-
|
-
|
Muncul daun.
|
4.
|
2,16 cm.
|
3 helai.
|
Hijau.
|
Tebal.
|
Pertambahan daun lebih cepat
tumbuh dan batang kokoh.
|
5.
|
3 cm.
|
3 helai.
|
Hijau.
|
Tebal.
|
Daun sangat lebat, batang
tegak dan kokoh.
|
6.
|
3,06 cm.
|
4 helai.
|
Hijau.
|
Lebar.
|
Batang tegakdan kokoh.
|
1.
Tanaman cabai rawit
pada pot 1 (dalam ruangan).
Mengalami
pertambahan tinggi yang sangat cepat, dari hari kehari. Namun pertambahan
daunnya lambat, warna daunnya tidak hijau (pucat) dan batang kecambahnya tidak
kokoh dan melengkung. Batang kecambah melengkung karenapertambhan tinggi yang
sangat pesat, namun batang nya tidak kuat. Tanaman di pot 1 ini mengalami
gejala etiolasi, dikarenakan kekurangan cahaya matahari di saat perkecambahan.
Gejala etiolasi di tandai dengan pertambhan tinggi yang sangat cepat
dikarenakan hormon auksin yang berfungsi dalam perpanjangna sel-sel tumbuhan
dapat bekerja secara maksimal ditempat yang tanpa cahaya matahari. Namun
kekurangan cahaya itu menyebabkan daun berwarna pucat, berukuran kecil, tipis
dan batangnya tidak kokoh karena tanaman tidak bisa melakukan proses fotosintesis
sehingga tanaman kekurangan nutrisi.
2.
Tanaman cabai rawit
pada pot 2 (luar ruangan).
Mengalami
pertumbuhan yang sangat lambat, namun jumlah daunnya bertambah lebih cepat,
bewarna hijau lebar dan tebal dan batang kecambahnya kokoh. Pertumbuhan yang lambat
ini disebabkan oleh fungsi hormon auksinyang dihambatoleh cahaya matahari.
Namun dengan cahaya matahari yang cukup tanaman tersebut dapat melakukan proses fotosintesis secara maksimal, sehingga
tanaman tersebut memeilik nutrisi yang cukup untukmemenuhi kebutuhan tubuhnya.
Nutrisi yang cukup itulah yang menyebabkan tanaman cabai rawit pot 2 tampak
lebih gemuk, kokoh berdaun lebar, tebal dan banyak.
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
1.
Hasil percobaan
menunjukkan bahwa :
-
Tanaman didalam
ruangan mengalami pertumbuhan lebih cepat dan mempunyai batang yang lebih
tinggi, daunnya berukuran kecil, tipis, bewarna pucat, batang melengkung, dan
tidak kokoh.
-
Tanaman diluar
ruangan pertumbuhannya lebih lambat daunnya lebih lebar dan teba, bewarna hijau, batang tegak dan kokoh.
2.
Cahaya merupakan
faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Abercrombir, M.et al. 1993. Kamus Lengkap Biologi.
SutarmiTS. Dan Sugiri N. Imaningtyas S.A dan Marias, editor. Jakarta :
Erlangga. Terjemahan dari : Dictonary of
biology
Anonim. 2013. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan
republik indonesia no. 69 tahun 2013
Applin, D. 2002. Key science biology. Cheltenham : Nelson
Thornes Arms, K. And P.S Camp. 1995.biology. Edisi ke-4.Philadelphia : Saunders
College
Brotowidjoyo, M.D 1989. Zoologi dasar. Jakarta : Erlangga