Sabtu, 21 Maret 2020

Metode Ilmiah Tanaman Cabai Rawit (Tugas Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar)




TUGAS MATEMATIKA DAN ILMU ALAMIAH DASAR 

METODE ILMIAH TANAMAN CABAI RAWIT






Oleh    :
NABILA AULIA PRATIWI                                   
(14519556)
1PA10
JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019/2020









KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah swt. Yang maha pengasih lagi maha penyayang, saya panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya,n sehingga saya dapat menyelesaikan metode ilmiah tentang pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai dengan baik.
Adapun metode ilmiah tentang pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai yang telah saya usahakan semkasimal mungkin  dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak. Sehingga dapat memperlancar perbuatan metode ilmiah ini.
Untuk itu, saya tidak lupa menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan metodeilmiahini. Namun, tidak lepas darisemua itu, saya  menyadari sepenuhnya  bahwa ada kekurangan. Baik dari segi penyusun bahasnya, maupun segilainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada dan tangan terbuka, saya membuka selebar-lebarnya bagi pembacayang inginmemeberikan saran dan kritikkepada saya. Sehingga kami dapat memperbaiki metode ilmiah ini.



Depok,            Maret  2020

     Penyusun








DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................  i
DAFTAR ISI.............................................................................................................  ii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
1.2         Rumusan Masalah................................................................................... 2
1.3         Tujuan dan Manfaat Penelitian...............................................................
BAB TINJAUAN PUSTAKA
2.1         Landasan Teori........................................................................................ 3
2.2         Hipotesis................................................................................................. 4
2.3         Bahan dan Metode Penelitian................................................................. 5
2.4         Hasil dan Pembahasan............................................................................ 6
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan....................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................











BAB 1
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang Masalah

Cahaya matahari adalah sumberenergi utama bagi kehidupan makhluk hidup di dunia.bagi manusiadan hewan cahaya matahari adalah penerang dunia ini. Selain itu, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Kekurangan cahaya matahari akan menganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya saat perkecambahan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis, dan bewarna pucat (tidak hijau). Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan. Sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh ditempat terang menyebabkan tumbuhan lebih lambat dengan kondisi relatif pendek, daun berkembang baik lebih lebar, lebih hijau, tampak lebih segar, dan batang kecambah lebih kokoh.
Misalnya saja pada tanaman cabai rawit, bagi masyarakat Asia khususnya penduduk Indonesia tanaman cabairawit adalah tanaman yang sangat penting. Dikarenakan Indonesia sangat terkenal dengan masakan yang berbumbu sangat pedas. Selain itu, Indonesia adalah Negara agraris yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Selainitu, sebagian besar penduduk Indonesia juga mempunyai lahan yang ditanami rempah-rempah dan kebutuhan sehari-hari khususnya cabai rawit.
Namun dibalik segala kegunaannya pertumbuhancabai rawit  yang baik itu dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah pengaruh cahaya terhadap pertuambuhan cabai rawit. Mengapa halitu bisa terjadi? Saya akan membahasnya pada ulasan berikut ini.




1.2         Rumusan Masalah

1.2.1        Bagaimanakah pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai rawit?
1.2.2        Bagaimanakah perbedaan pertumbuhan cabairawit yang diletakkan dalam ruangan (kurangcahaya) dan tanaman cabai rawit yang diletakkan diluar rungan (yang mendapatkan banyak cahaya)?


1.3         Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1        Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhandan perkembangan tanaman cabai rawit.
1.3.2        Manfaat yang diambil adalah kita dapat mengetahui pengaruh cahayamatahari terdapat pertumbuhan.







BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1         Landasan Teori
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran (massa, panjang) secara kuantitatif yang dihasilkan daripertambahan jumlah sel dan bersifat irreversible (tidak dapat kembali). Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan secara kualitatif terhadap pengembangan tubuh organisme.

Faktor-faktor yang mempengaruhi  pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
Faktor eksternal:
·           Suhu
·           Cahaya
·           Air
·           Nutrisi
·           Kelembapan udara
·           Tingkat keasaman dan basa (pH)
·           Cahaya

Cahaya merupakan faktor utama sebagai sumber energi dalam fotosintesis,untuk menghasilkan energi. Kekurangan cahaya akan menggangu proses fotosintesisdan pertumbuhan, meskipun kebutuhab cahaya  tergantung pada jenis tumbuhan.

Kekurangan cahaya pada saat perkecambahan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran lebih kecil, tipis, dan bewarna pucat.

Pengaruh cahaya bukan hanya tergantung kepada intensitas (kuat penyinaran) saja, namun ada faktor lain yang terdapat pada cahaya, yaitu berkaitan denganpanjang gelombangnya. Penelitian yang dilakukan oleh Hendricks  dan Borthwick pada tahun 1984, menunjukkan nahwa cahaya yang berpengruh terhadap pertumbuhan adalah pada spectrum merah dengan panjang gelombang 660nm. Percobaan dengan menggunakan spectrum inframerah dengan panjang gelombang 730nm memberikan pengaruh yang berlawanan. Substansi yang merespons terhadap spectrum cahay adalah fitokrom suatu protein warna pada tumbuhan yang mengandung susunan atom khusus yang mengabsorpsi cahaya.

Faktor internal dibagi menjadi dua, yaitu :
3          Fakor intraseluler : gen sebagai pembawa sifat atau lebih dikenal sebagai faktor  hereditas
4          Faktor interseluler : hormon.

2.2         Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah tanaman cabai rawit diletakkan diluar ruangan maka pertumbuhannya akan lebih lambat namun daunnya tampak lebih lebar, tebal, hijau tampak segar dan batang kecambah tampak lebih kokoh. Dan tanaman cabai yang diletakkan di dalam ruangan maka batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah, daunnya berukuran kecil, tipis, dan bewarna pucat  (tidak hijau).



2.3         Bahan dan Metode Penelitian

Alat dan bahan
1.        Dua buah pot yang berisi tanah
2.        Penggaris
3.        10 biji cabai rawit yang sudah dikeringkan
4.        Cahaya matahari

Langkah kerja
1.        Menentukan variabel-variabel.
-            Varibel bebas               : cahaya matahari
-            Variabel terikat            :  tanah, air, biji cabai rawit, kelembapan, cahaya, dan suhu.
2.        Menyiapkan alat dan bahan
3.        Menanam 5 biji cabai rawit kedalam pot 1 dan meletakkannya di dalam ruangan.
4.        Menanam 5 biji cabai rawit kedalam pot 2 dan meletakkannya di luar ruangan.
5.        Menyirami tanaman cabau rawit setiap dan sore hari.
6.        Mengukur tinggi tiap-tiap tanaman cabai rawit setiap hari.
7.        Mengamati perbedaa-perbedaan yang terjadi antara tanaman pot 1 dan pot 2. Misalnya, jumlah daun, warna daun, dan kokoh tidaknya btang tanaman cabai rawit.
8.        Mencatat hasil pengukuran dan pengamatan ke dalam tabel hasil penelitian

Dari 5 biji tanaman cabai rawit yang di tanamhanya 3 biji yang mengalami perkecambahan. Oleh karena itu,  hanya mengamati dan mengukur tiga biji yang mengalami perkecambahan tersebut.



2.4         Hasil dan Pembahasan

Tabel hasil penelitian pot 1 (tanaman cabai rawit dalam ruangan).

Hari
Tinggi
Jumlah daun
Warna daun
Bentuk daun
Keterangan
1.
0 cm.
-
-
-
Belum terbentuk.
2.
0,5cm.
-
-
-
Proses perkecambahan.
3.
2,5 cm.
-
-
-
Muncul daun.
4.
4,3 cm.
2 helai.
Pucat.
Kecil, tipis.
Pertambahan daun cepat dan batang kecambah tidak kokoh.
5.
5,16 cm.
2 helai.
Pucat.
Kecil, tipis.
Daun tetap, batang kecambah melengkung.
6.
5,67 cm.
2 helai.
Pucat.
Kecil, tipis.
Daun tetap, batang kecambah melengkung.




Tabel hasil penelitian pot 2 (tanaman cabai rawit luar ruangan).

Hari
Tinggi
Jumlah daun
Warna daun
Bentuk daun
keterangan
1.
0 cm.
-
-
-
Belum terbentuk.
2.
0,56 cm.
-
-
-
Proses perkecambahan.
3.
2 cm.
-
-
-
Muncul daun.
4.
2,16 cm.
3 helai.
Hijau.
Tebal.
Pertambahan daun lebih cepat tumbuh dan batang kokoh.
5.
3 cm.
3 helai.
Hijau.
Tebal.
Daun sangat lebat, batang tegak dan kokoh.
6.
3,06 cm.
4 helai.
Hijau.
Lebar.
Batang tegakdan kokoh.




1.             Tanaman cabai rawit pada pot 1 (dalam ruangan).

Mengalami pertambahan tinggi yang sangat cepat, dari hari kehari. Namun pertambahan daunnya lambat, warna daunnya tidak hijau (pucat) dan batang kecambahnya tidak kokoh dan melengkung. Batang kecambah melengkung karenapertambhan tinggi yang sangat pesat, namun batang nya tidak kuat. Tanaman di pot 1 ini mengalami gejala etiolasi, dikarenakan kekurangan cahaya matahari di saat perkecambahan. Gejala etiolasi di tandai dengan pertambhan tinggi yang sangat cepat dikarenakan hormon auksin yang berfungsi dalam perpanjangna sel-sel tumbuhan dapat bekerja secara maksimal ditempat yang tanpa cahaya matahari. Namun kekurangan cahaya itu menyebabkan daun berwarna pucat, berukuran kecil, tipis dan batangnya tidak kokoh karena tanaman tidak bisa melakukan proses fotosintesis sehingga  tanaman kekurangan nutrisi.

2.             Tanaman cabai rawit pada pot 2  (luar ruangan).

Mengalami pertumbuhan yang sangat lambat, namun jumlah daunnya bertambah lebih cepat, bewarna hijau lebar dan tebal dan batang kecambahnya kokoh. Pertumbuhan yang lambat ini disebabkan oleh fungsi hormon auksinyang dihambatoleh cahaya matahari. Namun dengan cahaya matahari yang cukup tanaman tersebut dapat melakukan  proses fotosintesis secara maksimal, sehingga tanaman tersebut memeilik nutrisi yang cukup untukmemenuhi kebutuhan tubuhnya. Nutrisi yang cukup itulah yang menyebabkan tanaman cabai rawit pot 2 tampak lebih gemuk, kokoh berdaun lebar, tebal dan banyak.







BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan

1.             Hasil percobaan menunjukkan bahwa :
-            Tanaman didalam ruangan mengalami pertumbuhan lebih cepat dan mempunyai batang yang lebih tinggi, daunnya berukuran kecil, tipis, bewarna pucat, batang melengkung, dan tidak kokoh.
-            Tanaman diluar ruangan pertumbuhannya lebih lambat daunnya lebih lebar dan teba,  bewarna hijau, batang tegak dan kokoh.

2.             Cahaya merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.








DAFTAR PUSTAKA
Abercrombir, M.et al. 1993. Kamus Lengkap Biologi. SutarmiTS. Dan Sugiri N. Imaningtyas S.A dan Marias, editor. Jakarta : Erlangga. Terjemahan dari : Dictonary of  biology

Anonim. 2013. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik indonesia no. 69 tahun 2013

Applin, D. 2002. Key science biology. Cheltenham : Nelson Thornes Arms, K. And P.S Camp. 1995.biology. Edisi ke-4.Philadelphia : Saunders College
Brotowidjoyo, M.D 1989. Zoologi dasar. Jakarta : Erlangga