Selasa, 11 Februari 2020

Tugas ke-9 Bulan ke-4 Ilmu Budaya Dasar (Autobiografi)


AUTOBIOGRAFI


Nama lengkap saya adalah Nabila Aulia Pratiwi, keluarga saya rata-rata memanggil saya dengan sebutan Lia, ya lia diambil dari nama Aulia. Tapi teman-teman saya ada yang memanggil saya, saat SD dipanggil Lia, saat SMP ada yang memanggil Nabila dan Lia, saat SMA di panggil AP, kenapa di panggil AP? Karena, pada saat SMA nama saya hampir dengan nama teman saya yaitu, Nabilla Aulia Saputri, nah dia dipanggil AS dan saya di panggil AP, jika dipanggil sama-sama nabila keduanya saling menengok jadi teman-teman saya memanggil saya dengan sebutan AP.
Saya mempunyai ayah yang bernama Wag***n dan ibu saya bernama Sup****. Saya anak kedua dari dua bersaudara, saya mempunyai kakak perempuan jarak umurnya 3,5 tahun dengan saya. Saya lahir di kota Metro pada tanggal 23 Oktober 200*, dan saya dibesarkan oleh kedua orang tua saya di salah satu kampung atau perdesaan yang ada di Provinsi Lampung, tepatnya ada di Kabupaten Lampung Timur. Saya mempunyai kakak yang bernama Ica yang sekarang sedang menduduki bangku perkuliah semester 7.
Saya dilahirkan dari keluarga yang sederhana, ayah saya pekerja swasta dan ibu saya seorang PNS. Namun, walaupun kami hidup tidak terlalu bergelimang harta tapi kami hidup dengan bahagia dan selalu nerasa bersyukur. Kedua orang tua saya merawat, mendidik, dan membiayai kedua anaknya sampai keperguruan tinggi. Saya sangat bangga dan bersyukur mempunyai kedua orang tua seperti mereka akan pengorbanannya dan kasih sayangnya terhadap kedua anaknya. Karena. Tanpa mereka kami tidak akan pernah tahu bagaimana indahnya bentuk alam di dunia ini, tidak akan tahu seperti apa cinta dan kasih sayang darinya, dan tidak akan pernah merasakan yang namanya hidup.
Hobi saya bermai games, mendengarkan musik, dan bernyanyi walaupun suara saya tidak sebagus penyanyi papan atas. Saya senang melihat penyanyi atau orang-orang yang mengcover lagu ciptaan penyanyi lain, karena saya suka mendengarkan suarnya nya. Tak hanya itu, mereka tak hanya suara yang bagus namun, kecantikan dan ketampanan yang begitu mempesona. Jadi, mereka mempunya sebuah point plus untuknya, dan saya ingin seperti mereka.
Sekitar usia 3,5 tahun saya menduduki bangku TK, letaknya tidak jauh dengan rumah saya, jaraknya sekitar 800 meter dari rumah saya. Saat TK, berangkat menuju ke TK, saya selalu diantar oleh ayah saya, kenapa selalu ayah saya bukan ibu saya? Karena dulu ibu saya sangat sibuk dengan pekerjaannya sehinnga dulu saya dekatnya dengan ayah saya. Saat masih menduduki bangku TK, saya dan kakak saya sering ditinggali oleh ibu saya untuk meneruskan pendidikannya.
Saat usia saya menginjak 5,5 tahun saya menduduki bangku SD, mungkin sebagian orang berpikir, kenapa tidak pada umur 7 tahun, padahal umunya anak-anak disekolahkan untuk memasuki sekolah dasar pada usia 7 tahun? Karena, saya sudah cukup mental, membaca, menulis, dan berhitung. Letak SD saya cukup jauh, jarknya kurang lebih 4 KM dari rumah saya.
Pada tahun 20** saya lulus Sekolah Dasar dan melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi pada rahun tersebut. Saya lebih memilih di SMP N 2 Purboling** yang ada di kecamatan tersebut. Pada pertama saya masuk, saya sangat malu dan canggung karena, jumlah siswa nya yang lebih banyak  dari jumlah siswa saat saya di Sekolah Dasar. Tentunya memiliki karakter dan tingkah laku yang berbeda-beda dan tak banyak siswa-siswa yang saya kenali. Berbagai macam karakter siswa-siswa lain yang  telah saya temui. Seperti pemaksaan, sifat brutal, dan masih banyak lagi. Pada umumnya mereka mereka berangkat ke sekolah mengendarai motor milik kedua orang tuanya, tidak dengan saya. Saya setiap berangkat sekolah selalu di antar oleh ayah saya, jika ayah saya tidak ada di rumah saya di antar oleh ibu saya terkadang juga bersama kakak saya. Pulangnya terkadang di jemput oleh ayah saya terkadang bareng dengan teman atau kakak kelas yang mau menebengi. Saya terkadang merasa kesal jika tidak di jemput sama ayah atau ibu saya, kenapa? Karena saya suka menunggu berjam-jam menunggu ayah saya menjemput. Setelah kelas delapan semester dua, saya dibelikan motor oleh kedua orang tua saya. Sejak saat itu, saya berangkat sekolah lebih sering mengandarai motor daripada diantar oleh ayah saya.
Saat saya menduduki bangku SMP, saya mengikuti exschool bola voli. Kenapa tidak memilih exschool lain, kenapa memilih exschool bola voli? karena saya berminat dengan exschool ini dan sejak saat SD saya suah sedikit bisa voli. Walaupun, sekedar passing bawah pada umumnya. Saat saya menempuh pendidikan SMP, setelah pulang sekolah saya mengiuti kegiatan Bola voli dijadwalkan 3 kali dalam setiap pekan dan dilakukan pada sore hari pada pukul 15.00 WIB. Saat saya menginjak kelas 8 saya mengikuti karantina Bola Voli di Sanggar Kegiatan Belajar. Saat karantina pertama kurang lebih 7 hari, saya dan anak-anak dari daerah lain mengikuti karantina di sana. Setelah selesai kegitan tersebut, kami semua berkemas-kemas untuk pulang, sebelum pulang kami dikumpulkan semua untuk menedengarkan instruksi, setelah instruksi selesai kami semua diberi pesangon oleh pelatih kami. Bulan berikutnya karantina selanjutnya tiba, saya di beri tahu kepada salah satu pelatih yang ada dikarantina, saya di suruh mengikuti karantina tersebut untuk mengikuti O2SN tingkat Provinsi, mewakili Kabupaten Lampung Timur. Hari pertama saat karantina kami semua menuju ke lapangan untuk melakukan kegiatan tersebut. Di hari pertama kami semua di seleksi. Jadi, kami semua berlomba-lomba atau bekerja keras dan melakukan sekuat tenaga untuk hasil yang terbaik. Setelah selesai kegiatannya, pelatih meminta agar kami semua kumpul dan memberitahu siapa saja yang lolos seleksi untuk mengikuti kurang lebih 7 hari untuk dikarantina dan dididik untuk persiapan O2SN di Bandar Lampung. Pelatih mulai menyebutkn nama-nama siapa saja yang terpilih, dan alhamdulillah nama saya di sebut dan itu artinya saya lolos, saya merasa sangat bahagia. Setelah semua selesai, kami semua segera kembali menuju penginapan. Malam hari nya, saya langsung memberikan kabar kepada kedua orang tua saya bahwa saya terpilih sebagai pemain O2SN SMP tingkat Provinsi.
Tidak terasa saya dan teman-teman saya berlatih kurang lebih seminggu, setelah latihan sudah selesai kami semua menyiapkan keberangkatan untuk nanti siang menuju ke Bandar Lampung. Tidak terasa hari sudah siang, kami semua pun bergegas untuk berangkat dengan mengendarai sebuah bis, selama perjalanan kurang lebih memakan waktu 2,5 jam menuju Kota Bandar Lampung, tidak terasa kami semua pun tiba di Hotel, yaitu Hotel Nusan*ar* untuk penginapan selama kami berada di Kota Bandar Lampung untuk mengikuti sebuah perlombaan. Setelah sampai, kami semua mengambil barang-barang yang di bawa menuju kedalam Hotel tersebut. Saat didalam, saya dan teman-teman saya diberi instruksi oleh pelatih dimana tempat kamar kami berada dan apa saja untuk acara esok. Setelah selesai, kami semua menuju kekamar untuk beristirahat. Keesokan paginya kami semua dibangunkan oleh sang pelatih untuk  menunaikan ibadah salat Subuh bagi yang menjalankannya. Setelah salat Subuh kami semua bersiap-siap untuk pemanasan dan latihan di depan Hotel tersebut. Tidak terasa, jam sudah menunjukanpukul 07:30 kami semua menuju ke hotel kembali untuk bersih-bersih lalu siap dan berangkat menuju ke sebuah tempat perlombaan tersebut dengan menaiki bus.
Selama 3 hari disana untuk mengikuti sebuah perlombaan di Kota Bandar Lampung, tim kami pun mendapatkan juara 3, kami semua pun merasa senang mendapatkan juara tersebut karena kami semua merasakan bahwa musuh atau lawan pemainnya cukup berat dan menguras banyak tenaga. Setelah perlombaan selesai, kami semua menujunke Hotel kembali persiapan pulang untuk besok. Sebelum pulang, malam harinya semua anak-anak yang mengikuti perlombaan dikumpulkan di sebuah aula yang berada di lantai paling atas di hotel untuk membagikan medali dan piala untuk sang pemenang. Setelah selesai kami semua kembali menuju kamar untuk bersiap-siap dan pulang menuju ke rumah masing-masing.
Tidak áš­erasa saya sudah kelas 9, dimana akan menghadapi hari-hari yang sangat menegangkan. Dimana menghadapi soal-soal ujian yang mungkin bisa dibilang cukup sulit. Setelah melewati semua ujian khususnya Ujian Nasional, kami kelas 9 diliburkan, karena tidak ada lagi proses belajar mengajar. Setelah beberapa minggu pengunguman kelulusan pun tiba, dan saya pun dinyatakan lulus. Setelah itu saya mendapatkan undangan dari SMA Negeri yag dulu juga SMA kakak saya. Saya datang di SMA itu untuk mengikuti tes non akademik yaitu olahraga, dan alhamdulillah saya diterima di SMA N 1 PBL, saya merasa senang saya diterima dijalur no akademik dengan mudah tidak repot-repot untuk mengikuti tes tertulis seperti jalur umum. Setelah saya diterima di hari itu, beberapa hari kemudian saya melakukan daftar ulang bagi jalur non akademik dan jalur akademik. Di hari yang sama bagi calon siswa sedang mengikuti tes tertulisbagi mereka jalur umum.
Semua acara selesai dan dimana di hari itu pembagian kelas yang diberi nama-nama pulau yang ada di Indonesia. Saya berada di kelas Pulau Jawa dimana kelas itu isi nya anak-anak ambis semua dan di situ saya hanya diam karena saya tidak mempunyai teman padahal ada beberapa teman saya dari SMP yang sama. Tetapi mereka tidak mau membeuri saya karena meraka sangat merasa jika dia itu masuk karena dia jalur akademik jadi saya seperti dikucilkan.
Tidak terasa saya sudah kelas 11, saat saya menginjak kelas 11 saya mempunyai teman laki-laki tetapi bukan satu kelas. Saya dengan teman saya bisa di bilang cukup dekat. Awal mula bisa dekat, dia suka bercandain saya dan menghubungi saya dan kita selalu curhat dia curhat ke saya saya juga curhat dengan dia. Tak terasa kami berdua dekat dan menjalin sebuah hubungan yang bisa di bilang lebih dari teman. Perjuangan dia mendapatkan saya tidak mudah. Awalnya saya tidak menyukai dia tetapi dia tetap setia menunggu saya sampai-sampai dia mengungkaoan perasaannya sampai 5 kali baru saya menerimanya. Saya cukup takjub dengan dia, biasanya cowo jika sudah ditolak ya sudah dia mundur begitu saja. dia juga mempunyai teman satu kelas nama nya Cindy, Cindy juga teman saya jadi kita bertiga bisa di bilang sudah dekat. Kami bertiga sering sekali weekend an bareng, nongkrong-nongkrong bareng, saling curhat, dan lain-lain.
Tidak terasa saya dan dia menjalin hubungan sudah 2 tahun lebih. Tetapi sekarang kami terpisah oleh jarak karena kami mengejar cita-cita kami masing-masing untul kedepannya, bisa dibilang kami menjalain hubungan LDR an. Terkadang kami berdua dia saling berkomunikasi karena dia sibuk dan tidak selalu memegang handphone. Dia menghubungi saya bisa 2 minggu sekali atau bahakan 1 bulan sekali. Walaupun jarang sekali diberi kabar tetapi saya sudah terbiasa, karena saya harus mengerti kondisi dia sekarang yang sangat-sangat sibuk, dan masih untung saya masih di beri kabar.
Tidak terasa saya juga sudah lulus dari pendidikan Sekolah Menengah Atas di tahun 2019. Setelah itu saya memikirkan untuk melanjutkan kemana, niat saya sudah bulat untuk kuliah di Perguruan Tinggi. Sebelum lulus saya daftar di Universitas Ahmad Dahlan jurusan psikologi jalur rapot dan saya di terima. Setelah diterima seharusnya langsung membayar uang registrasi. Tetapi, saya berpikir dan masih mengharapkan di Perguruan Tinggi Negeri. Saya mendaftar di sebuah Perguruan Tinggi Negeri jalur SBMPTN di Universitas Sriwijaya dengan mengambil jurusan Psikologi dan keperawatan dan di Universitas Sebelas Maret mengambil jurusan Psikologi dan Peternakan. Tetapi, saya sangat menginginkan jurusan Psiologi, entah kenapa saya ingin sekali kuliah jurusan tersebut. Saya mengikuti tes, saat pengunguman tuhan berkendak lain. Saya tidak lolos di jalur tersebut, tetapi saya tidak putus asa saya mecoba jalur Mandiri, tetapi tuhan berkendak lain. Saat itu, saya merasa sudah putus asa saya harus melanjutkan kuliah dimana mau tidak mau saya mendaftar di Perguruan Tinggi Swasta yaitu Universitas Ahmad Dahlan dan Universitas Gunadarma. Di UAD saya mengambil jurusan Psikologi dan BK, tetapi yang lulus hanya di jalur BK. Tidak saya ambil, dan saya bersyukur karena saya di terima di Universitas Gunadarma jurusan Psikologi jalur rapot dengan grade AA.
Harapan saya setelah kuliah yaitu mendapatkan nilai yang bagus dan mendapat IPK yang cukup tinggi dan tidak ada halangan dan rintangan dan segera lulus menjadi Sarjana Psikologi saya ingin mengambil S2 Profesi, agar saya dapat membuka praktek dan bekerja di Rumah Sakit maupun di tempat lainnya. Cita-cita saya adalah menjadi seorang Psikolog dan menjadi orang yang sukses kedepannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar